Tampilkan postingan dengan label Tentang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tentang. Tampilkan semua postingan
Jumat, Juni 30, 2023

Tentang Pelkat PKLU GPIB



Logo Pelkat PKLU Ext. png (transparan)


Logo pelkat PKLU GPIB Ext. jpg

 

Arti Logo Pelkat PKLU GPIB  : 


Logo PKLU menggambarkan kesegaran dan kehijauan (Mazmur 92:15).

Mazmur 92:14 (TB) (92-15) 
Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar.

  • Matahari Senja : Tetap bersinar walaupun sudah senja 

  • Salib : Kekuatan dalam Tuhan 

  • Buah Anggur : Tetap berbuah dan manis 

  • Daun hijau : Tetap segar 

  • Bentuk bulat : Kesatuan dalam persekutuan (Pelkat PKLU GPIB)


Logo yang punya makna berbeda dengan asumsi terhadap kaum lanjut usia.

Warna-warna Hijau, Orange/Jingga menyala, Kuning, Ungu. 

Matahari yang disimbolkan dengan lingkaran warna kuning jingga keemasan inilah warna yang diidentifikasikan dengan kemuliaan, kemasyuran, kepercayaan diri. 

Kuning jingga keemasan diasosiasikan warna langit di sore hari sebelum matahari terbenam. 

Kuning jingga dimaknai sebagai indah, menawan, cerah sebagaimana warna kehidupan lanjut usia yang berharap dan berusaha menjadi berarti, sebelum akhirnya mereka harus "terbenam"/meninggalkan dunia ini. 

Inilah warna yang diidentifikasikan dengan kemuliaan, kemasyuran, kepercayaan diri.

Warna hijau diartikan dengan kehidupan, kesuburan, alamiah dan perlindungan. 

Warna hijau diasosiasikan dengan obyek-obyek natural seperti tumbuhan. 

Warna hijau juga sebagai simbol kesegaran. 

Kendatipun tua, kaum lanjut usia melihat dirinya hijau, segar dan bukan daun kuning yang akan luruh ke bumi. 

Warna ungu dikaitkan dengan kesan yang berhubungan dengan wawasan yang luas, martabat, kehormatan, intuisi, dan sejahtera bahkan kesan anggun. 

Dalam logo ini warna ungu dikaitkan dengan buah anggur dengan harapan agar kaum usia lanjut tetap berbuah dan manis seperti buah anggur. 

Warna yang umumnya menggambarkan kemudaan dan produktivitas seperti berbuah, hijau dan segar, yang justru tidak mungkin terjadi pada diri kaum lanjut usia karena stigma pada dirinya adalah kering, layu, lesu tidak segar, mandul. 

Ukuran Logo :
Ukuran pratayang : 600 × 599 piksel. 
Resolusi lainnya : 
240 × 240 piksel 
481 × 480 piksel
960 × 959 piksel
Ukuran asli : 960 × 959 piksel, 
Ukuran berkas: 67 KB, 
Tipe MIME: image/jpeg


Twibbon pelkat PKLU GPIB Immanuel Depok


Batasan Umur Lansia


Istilah lansia (lanjut usia) digunakan untul laki-laki dan perempuan yang telah berusia lanjut.

Menurut batasan-batasan umur, orang yang masuk dalam kategori Lansia :
  • Menurut World Health Organization (WHO) : 60 tahun - 74 tahun (elderly), 75 tahun - 90 tahun (old), >90 tahun (very old)
  • Menurut UU No. 13 Tahun 1998 : >60 tahun
  • Menurut Dep. Kes. RI : 55 tahun - 64 tahun (Lansia dini), 65 tahun - 69 tahun (Lansia pertengahan), >70 tahun (Lansia dengan resiko tinggi)
  • Menurut Tata Gereja GPIB : >60 tahun

 

 

SEJARAH

PKLU resmi dibentuk di GPIB pada tanggal 12 Oktober 2010. Tahun 2023 adalah Perayaan HUT ke-13 Pelkat PKLU GPIB (12 Oktober 2010 - 12 Oktober 2023). PKLU GPIB secara keseluruhan se-Indonesia, satu Sinode.

PKLU
adalah singkatan dari Persekutuan Kaum Launjut Usia.

PKLU termasuk Kategori Orangtua bersama2 dengan Persekutuan Kaum Perempuan (PKP)  dan Persekutuan Kaum Bapak (PKB).  Kategori Anak adalah Pelayanan Anak (PA), Persekutuan Teruna (PT), dan Gerakan Pemuda (GP).
 
Pelkat PKLU adalah singkatan dari Pelayanan Kategorial Persekutuan Kaum Lanjut Usia.

Pelkat Persekutuan Kaum Lanjut Usia adalah wadah pembinaan & pelayanan warga GPIB kategori usia 60 tahun ke atas

Pelayanan Kategorial Lanjut Usia (PKLU) berkomitmen untuk mendukung program GPIB Immanuel secara berkesinambungan selama masa kerja 2.5 tahun dengan kalender kegiatan pertahun. Adapun pelayanan yang dilakukan mencakup Ibadah Pertemuan Bulanan, Pelayanan Tim Kunjungan, Latihan Fisik Mental, Latihan PS Pelkat PKLU, untuk menyokong berjalannya seluruh kegiatan – kegiatan di GPIB Immanuel lebih baik lagi.

Pelayanan Kategorial Persekutuan Kaum Lanjut Usia (Pelkat PKLU) adalah bagian dari unit misioner GPIB dengan tugas utamanya untuk membina dan melayani warga GPIB dalam kategori usia 60 tahun Koordinasi strategis Persekutuan Kaum Lanjut Usia di jemaat Immanuel ini, dikoordinir bersama seluruh pengurus Persekutuan Kaum Lanjut Usia yang terkumpul dalam satu Musyawarah Pelayanan (Mupel) Jabar-2 yang di-koordinir oleh seorang koordinator Wilayah,
dan bersama seluruh pengurus Persekutuan Kaum Lanjut Usia se-Indonesia yang dikoordinir oleh Dewan Persekutuan Kaum Lanjut Usia.

Pengurus Pelkat Persekutuan Kaum Lanjut Usia GPIB Immanuel periode 2022-2025. 

Tentang Kami
GPIB Immanuel Depok adalah sebuah bangunan gereja yang berada di wilayah Jl. Pemuda Pancoran Mas - Depok. Gereja ini bernaung dalam GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) dengan sistem Presbiterial Sinodal. 

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (disingkat GPIB) adalah kumpulan persekutuan umat percaya Kristen Protestan di Indonesia. GPIB merupakan bagian dari Gereja Protestan di Indonesia (GPI) yang pada jaman Hindia Belanda bernama De Protestantse Kerk In Westelijk Indonesie.

Selangkapnya
Contact Info
Kantor Sekretariat GPIB Immanuel : 
Jl. Pemuda No.70 Rt.02/Rw.08, Pancoran Mas, Depok.
Buka : 08.00-17.00 (istirahat 12.00-13.00)
No. Telpon : 021-7522859

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (disingkat GPIB) atau Protestant Church in Western Indonesia adalah persekutuan orang percaya Kristen Protestan di Indonesia dimana Tuhan Yesus Kristus menjadi dasar dan kepalanya. 

GPIB melaksanakan panggilan dan pengutusan-Nya melalui persekutuan, pelayanan dan kesaksian yang dituangkan dalam Pokok-pokok Kebijakan Umum Panggilan dan Pengutusan Gereja (PKUPPG). 

GPIB merupakan bagian dari Gereja Protestan di Indonesia (GPI) yang pada zaman Hindia Belanda bernama De Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie atau Indische Kerk. Pelembagaan dan pembentukan GPIB sebagai Gereja Bagian Mandiri (GBM) keempat di lingkungan GPI, disetujui dan diputuskan melalui Surat Keputusan Wakil Tinggi Kerajaan Belanda di Indonesia No. 2, tanggal 1 Desember 1948.

 
 

Pengurus Pelkat harus berkoordinasi dengan seluruh Ketua Bidang terkait (lintas bidang).
Pengurus Komisi langsung berkoordinasi sesuai bidang masing-masing.

 

Pengurus Pelkat PKLU GPIB Immade memiliki beberapa Bidang, yaitu: 

1. Bidang Teologi (Bidang Kegerejaan).
Melakukan kegiatan Bidang Kegerejaan bersama Ketua dan Sekretaris.
2. Bidang Pelkes (Pelayanan dan Kesaksian).
Melakukan kegiatan Pelayanan dan Kesaksian bersama Ketua dan Sekretaris.
3. Bidang Germasa (Gerakan Antar Agama dan Lingkungan Hidup).
Melakukan kegiatan Bidang Kemasyarakatan bersama Ketua dan Sekretaris.
4. Bidang PPSDI (Pengembangan & Pemberdayaan Sumber Daya Insani, Peningkatan Peran Keluarga).
Melakukan kegiatan di Bidang Kekeluargaan bersama Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris.
5. Bidang Inforkom & Litbang (Bidang Informasi, Organisasi, Komunikasi, Penelitian dan Pengembangan).
Melakulan kegiatan Bidang Inforkom bersama Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris.
6. Bidang PEG (Pembangunan Ekonomi Gereja).
Melakukan kegiatan di Bidang Kewirausahaan bersama Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris.
7. Bidang Koordinator Sektor 
Melakukan dan Mengkoordinir Kegiatan di Sektor Pelayanan masing-masing sektor bersama-sama dengan pengurus.



PENGURUS PELKAT PKLU GPIB IMMADE 2023 -2025 :

Helena M.A. Waani-Lapian
Ketua
Euginie Nicoline Isakh
Wakil Ketua

Martha Leni br Siregar
Sekretaris

Fery Padulian Sihorang
Wakil Sekretaris Sekretaris


Augustine Samuel-Jonathans
Bendahara

Hedy Kalalo-Bacas
Teologi 1


Sonja G. Daada-Jonathans
Teologi 2


Ingrid Maryke Liem-Isakh
Pelkes 1  

Marietje Eveline Loen
Pelkes 2

Bonita Irena Bacas
Germasa 1

Julia Neck Jacob
Germasa 2

Tiomega br Gultom
Germasa 3

Rita Donsina Isakh
PPSDI 1

Djuwita Susan Alma br Sinaga
PPSDI 2 


Anne Marie Jaqueline Tampubolon-Tholense
PPSDI 3

Gloria Virginia Bachrul-Leander
PPSDI 4


Mieke Sahusilawane-Sewow
PEG 1

Maria Eike Sunardi-Joseph
PEG 2

Entin Supriatin Joseph
PEG 3

Yunus Yonathans
Inforkom-LITBANG 1


Anita Handayani
Inforkom-LITBANG 2


Oscar Lodewyk Loen
Koordinator Sektor


Jocom Meiske Magdalena Maria
Pengurus Sektor Ebrn Haeser I, II, III


Entin Supriatin Josrph
Pengurus Sektor Baitani


Nuryachti
Pengurus Sektor Galilea


Miranda Grace Leander-Soedira
Pengurus Sektor Betseda


Lenny Helen Loen-Wuisan
Pengurus Sektor Sion I


Regina Signorita Wolff
Pengurus Sektor Sion II

Meity Polnaja-Bacas
Pengurus Sektor Sion III


Yulia Ruwita Jonathans
Pengurus Sektor Marturia I

Soeparjanto
Pengurus Sektor Marturia II

Nina Ruliana Santoso
Pengurus Sektor Marturia III

Anita Handayani
Pengurus Sektor Kanaan
Firgiza Ebonie Loen
Pengurus Sektor Nazaret


Maria Eike Sunardi Joseph
Pengurus Sektor Kapernaum


Salmina Natalia br Siregar
Pengurus Sektor Pniel


Yosphat Liat K H 
Pengurus Sektor Getsemani
 
 


VISI GPIB

"GPIB Menjadi Gereja yang
Mewujudkan Damai Sejahtera bagi Seluruh Ciptaan-Nya"



MISI GPIB

"Menjadi
Gereja yang terus menerus diperbaharui

dengan bertolak dari Firman Allah
yang terwujud dalam perilaku
kehidupan warga gereja, baik dalam persekutuan maupun dalam kehidupan
bermasyarakat"


MOTTO GPIB

"Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah (Lukas 13:29)"

 

Sejarah berdirinya GPIB Immanuel Depok

Gereja Immanuel Depok sudah berdiri sejak tahun 1713. 

Gereja ini merupakan peninggalan tuan tanah Cornelis Chastelein. Ia memerdekan budak-budak pribuminya yang disebut kaum mardijkers atau dikenal Belanda Depok, yang memeluk agama Kristen Protestan dan menyerahkan aset dan lahannya di daerah tersebut. 

Belanda Depok ini memiliki 12 keluarga, yang menyandang nama keluarga Loen, Leanders, Bacas, Isakh, Jonathans, Jacob, Joseph, Laurens, Tholense, Soedira, Samuel dan Zadokh. 

Gereja tersebut dibangun karena 12 keluarga tersebut setiap beribadah selalu ke gereja yang ada di Jakarta. 

Akhirnya Chastelein membangun gereja yang disebut De Protestanse Kerk. Pendeta pertamanya adalah Baprima Lukas yang berasal dari Bali. 

Gereja Immanuel Depok ini berdiri di atas lahan seluas 360 meter persegi. Awalnya, bangunan gereja ini terbuat dari kayu dan bambu. Namun, karena mengalami pelapukan, gereja akhirnya direnovasi dan dibangun memakai material bebatuan pada 1792.

Pada abad ke-19, tepatnya pada 1833 gereja terkena gempa berkekuatan besar dari Gunung Krakatau yang berpusat di Selat Sunda. Ibadah jemaat gereja hingga 1854 berlangsung di bangunan darurat. Baru pada 1854 dibangun kembali gereja permanen. 

Pada 7 Desember 1952, gereja yang dulu dikenal dengan nama Gereja Protestan Depok, diserahkan kepada sinode Gereja Protestan Indonesia di Jakarta. Namanya pun menjadi Gereja Immanuel Depok. 

Pada tahun 1989, bangunan asli gereja direnovasi dan diperluas. Hanya tersisa 40 persen dari bangunan asli yang tersisa. Sebagai peringatan terhadap jasa Chastelein dibuatlah prasasti dari batu marmer yang bisa dilihat tepat di sisi kiri pintu utama gereja.



Note :
Immade = Immanuel Depok


Penulis :

Anita Handayani
Inforkom-Litbang 2



Comment
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Total Tayangan Halaman

Translate

Label

Arsip Blog

Pesan

Selamat Datang di Blog PKLU 2023 GPIB Immanuel Depok

Pengikut

Form Kontak

Nama

Email *

Pesan *

/* Back To Top */